Wednesday, February 22, 2012

Makanan Halal di Belanda



Sejujurnya ketika masih berdomisili di Indonesa, saya tidak terlalu perhatian terhadap kehalalan makanan, terutama untuk makanan non kemasan yang tentunya tidak berlabel halal. Saya hanya berpegang pada prinsip husnuzhan (berbaik sangka), bahwa emang tukang Bakso yang ini, atau Mas tukang sate yang itu insyaAllah menggunakan komposisi yang halal untuk produk dagangannya. Serta merta dengan mengucapkan bismillah makanan tersebutpun ludes disantap hanya dalam beberapa menit.

Ketika pindah ke tanah "kumpeni" ini, ternyata mencari makanan halal tidaklah mudah. Apalagi ketika baru saja datang ke sini, komunitas muslim yang ada di Belanda ini sudah membekali kami dengan sebuah lijst ingredienten yang terlalrang, atau setidaknya meragukan untuk dimakan bagi seorang muslim. Berikut ini adalah lijst ingredienten terlarang yang saya dapatkan, dan semestinya kode-kode ini dipakai seragam di negara-negara Uni Eropa.

Moskee Selwerd



Bangunan bercat putih ini sekilas tampak seperti rumah biasa, namun ini adalah masjid yang digunakan oleh sebagian ummat Islam di Groningen untuk beribadah. Selain masjid selwerd (moskee selwerd) ini masih ada 2 masjid lain di groningen, yaitu masjid Turki dan Masjid Suriname. Keunikan masjid selwerd ini adalah pengurus, dan jama'ahnya yang berasal dari berbagai suku bangsa. Bahkan di dalam websitenya dikatakan bahwa terdapat jama'ah lebih dari 30 kebangsaan yang terlibat di yayasan masjid ini (http://www.moskeegroningen.nl). Bangunan ini terdiri dari dua lantai, lantai atas adalah tempat sholat wanita, sedangkan di lantai bawah terdapat ruang sholat pria, tempat wudhu, dapur, dan ruang makan. Bangunan ini telah digunakan menjadi Masjid sejak tahun 1993.